Selasa, 24 Juli 2012

PROSEDUR (MALAYSIA) UNTUK MENGIKUTI PROGRAM MUDIK BARENG

Untuk yang di malaysia Caranya :
- Segera daftarkan diri anda melalui sms ke no. 0166515455,dengan
Format : Nama/Alamat/Kota Asal/Kota Tujuan/No. HP contoh :
Muhtar/Jalan kinabalu/Kuala lumpur/klaten/+6012345678
- Kirim uang sebanyak dan sesering mungkin ke indonesia
Menggunakan BRIfast remittance di counterpart SMJ,Golden KL,
IME,BSN
- Priode pengiriman yang akan dihitung adalah sampai tanggal
31 Juli 2012
- 50 Orang pengirim terbanyak di priode tersebut akan mendapatkan
Hadiah MUDIK BARENG GRATIS ke Indonesia

Senin, 11 Juni 2012

Kirim Uang ke Indonesia Gratis Mudik Bareng

Mudik Bersama BRIfast Remittance
Adalah program MUDIK BERSAMA GRATIS persembahan dari BRIfast Remittance bagi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang bekerja di Malaysia, Taiwan, Hongkong, UAE dan Saudi Arabia dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1433H.
Caranya
* Kirim Uang sebanyak dan sesering mungkin ke indonesia menggunakan BRIfast Remittance di Counterpart - Counterpart kami  di Malaysia, Taiwan, Hongkong, UAE dan Saudi Arabia
* Priode pengiriman yang akan dihitung adalah sampai dengan tanggal 31 Juli 2012.
* 50 orang pengirim terbanyak di priode tersebut akan mendapatkan hadiah MUDIK BERSAMA GRATIS KE INDONESIA.
Paket Hadiannya
* Uang transport dari lokasi ke hotel tempat berkumpul
* Akomodasi (penginapan) di hotel sebelum keberangkatan ke Jakarta
* Tranportasi menuju bandara di kuala lumpur
* Tiket pesaat Kuala Lumpur - Jakarta
* Polo Shirt BRIfast Remittance
* Topi BRIfast Remittance
* Travel Bag BRIfast Remittance
* Transportasi dari bandara ke hotel di Jakarta
* Akomodasi (penginapan) di hotel di jakarta
* Hiburan
* Ikut serta dalam Mudik Bersama Kupedes dan Simpedes hingga ke kota tujuan di Pulau Jawa, tanggal 14 Agustus 2012


Rabu, 02 Mei 2012

Bank Asal Korsel Gandeng BRI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industrial Bank of Korea (IBK) dari Korea Selatan (Korsel) masuk ke Indonesia dengan menggandeng  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sasaran IBK adalah pembiayaan perusahaan asal Korsel yang beroperasi di Indonesia. Cukup banyak perusahaan asal Korsel yang sudah beroperasi dan berminat berinvestasi di Indonesia baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar. Selama ini, perusahaan Korea Selatan yang didanai IBK mayoritas bergerak di sektor otomotif dan mikro.
"Kami belum punya cabang di Indonesia. Kalau kami mau menyalurkan pembiayaan ke perusahaan Korea di sini, penjaminannya bisa melalui bank yang ada di Indonesia," ujar Chairman & CEO IBK Jun Hee Cho, Senin (1/5), seperti dilaporkan Kontan.
Menurut Jun Hee, pemilihan BRI lantaran ada kesamaan kedua bank dalam hal fokus ke sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, IBK dan BBRI sama-sama bank yang sahamnya dimiliki pemerintah masing-masing negara.
Selain kerja sama dalam hal pembiayaan perdagangan (trade finance), IBK juga melihat potensi kerja sama melalui layanan remitansi.
"Ada 6.000 tenaga kerja Indonesia di Korsel yang terdaftar di IBK untuk mengirimkan uang ke Indonesia. Kalau kerja sama dengan BRI sudah berjalan, para TKI ini bisa buka rekening untuk pinjaman usaha ataupun transaksi valas," ungkap Jun Hee.
Tribunnews.com memberitakan, BRI ingin memanfaatkan kerja sama ini untuk untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan.(*)

Selasa, 01 Mei 2012

BRI Gandeng Industrial Bank of Korea

JAKARTA, KOMPAS.com - PT  Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) bekerja sama dengan Industrial Bank of Korea (IBK) dalam mengembangkan potensi bisnis kedua negara. Salah satunya adalah bisnis remitansi. "Penandatangan MoU (nota kesepahaman) tersebut dilakukan untuk penjajakan lebih lanjut hubungan bisnis antara BRI dengan IBK," ujar Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/5/2012).
Dikatakan Ali, penandatanganan itu merupakan langkah BRI untuk menggarap dan mengembangkan potensi bisnis yang ada antara Indonesia dengan Korea terutama bisnis remitansi, trade finance dan pembiayaan. Di mana rencana kerjasama BRI-IBK sebagai tindak lanjut MoU antara BRI dengan BNP2TKI untuk pembiayaan pemberangkatan TKI G2G (Government to Goverment) dengan Korea.
Sampai Maret 2012, BRI telah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI kepada 538 TKI program G2G Korea dengan realisasi sebesar Rp 5,38 miliar. Pembayaran angsuran KUR TKI tersebut akan dilakukan melalui IBK. Selain kerjasama korespondensi untuk pembayaran angsuran KUR TKI, kerjasama dengan IBK dilakukan untuk memperluas koridor kerjasama bisnis remitansi BRI. "Untuk target Trade Finance BRI tahun 2012 Rp 217 miliar sedang target remitansi sebesar Rp 42 miliar," papar Ali.
BRI memproyeksikan manfaat adanya kerjasama dengan IBK ini yakni pendapatan dari Fee Based Income Trade Finance sebesar Rp 75 miliar, Fee Based Income Remittance sebesar Rp 4 miliar, pendapatan pengendapan dana sebesar Rp 8 miliar dan pendapatan Selisih Kurs Valuta Asing sebesar Rp 515 juta.
"Hal lain,  BRI dan IBK memiliki kesamaan profil bisnis. IBK adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Korea Selatan, yang memiliki 633 kantor domestik dan 16 kantor overseas. IBK juga merupakan market leader dalam segmen SME loan, sama dengan segmentasi nasabah BRI yang merupakan nasabah UMKM," jelas Ali.

Incar TKI, BRI Gandeng Bank Korea - Okezone.com

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)  melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Industrial Bank of Korea (IBK) karena melihat banyak peluang bisnis di antara dua belah pihak.

"Penandatanganan ini merupakan langkah BRI untuk menggarap dan mengembangkan potensi bisnis yang ada, antara Indonesia dengan Korea terutama bisnis remitansi, trade finance, dan pembiayaan," ungkap Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali kepada wartawan pada penandatanganan MoU di Gedung BRI I, Jakarta (1/5/2012).

Peluang tersebut terlihat  pada peningkatan kebutuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea.  Menurut data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) jumlah kebutuhan pada tahun 2011 sebanyak 37000 orang, meningkat 10.000 di tahun 2012 menjadi 48.000.

Data tersebut menunjukkan nilai remitasi Asia Pasifik termasuk Korea sebesar USD3,8 miliar, dengan jumlah transaksi sebanyak 28.000 transaksi dari Korea. Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan Investasi Korea di Indonesia tahun 2011 sebesar USD1,15 miliar dengan jumlah 1.500 perusahaan Korea di Indonesia.

"Rencana kerja sama ini sebagai tindak lanjut MoU antara BRI dengan BNP2TKI untuk pembiayaan pemberangkatan TKI dengan Korea," tutup Ali. (wdi)

Potensi Remitansi Besar, BRI Gaet Industrial Bank of Korea - MEDIA INDONESIA.COM

JAKARTA--MICOM: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menandatangani kerja sama aliansi internasional dengan Industrial Bank of Korea.

Kerja sama tersebut berpotensi memperbesar layanan remitansi, pembiayaan perdagangan (trade finance), serta pembiayaan lain untuk perusahaan Korea Selatan maupun perusahaan Indonesia yang hendak ekspor ke Korsel. Pendapatan yang diraih BRI dapat mencapai Rp87,5 miliar.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali usai penandatanganan tersebut. Proyeksi fee based income trade finance sebesar Rp75 miliar dan fee based income remittance Rp4 miliar.

"Pendapatan pengendapan dana sebesar Rp8 miliar dan pendapatan selisih kurs valas Rp515 juta," tutur Ali menjabarkan kepada wartawan, Selasa (1/5).

Potensi tersebut cukup besar karena jumlah TKI di Korsel cukup besar dan kebanyakan merupakan tenaga kerja ahli. TKI di Korsel pada 2011 tercatat 37.000 orang. Setiap tahun, jumlah TKI tersebut bertambah 10.000.

Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) menunjukkan nilai remitansi dari Asia Pasifik, termasuk Korsel, sepanjang 2011 mencapai US$3,8 miliar dengan transaksi asal Korsel sebanyak 28.000 kali.

"Sekarang IBK menangani remitansi dari 6.000 TKI dengan nilai per transaksi Rp10 juta per bulan. Jadi paling tidak Rp60 miliar. Fee-nya Rp15.000-Rp20.000 per transaksi. Kami juga bisa dapat pemasukan dari selisih kurs," terang Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni. (GA/OL-5)

Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Industrial Bank of Korea (IBK) karena melihat banyak peluang bisnis di antara dua belah pihak.

"Penandatanganan ini merupakan langkah BRI untuk menggarap dan mengembangkan potensi bisnis yang ada, antara Indonesia dengan Korea terutama bisnis remitansi, trade finance, dan pembiayaan," ungkap Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali kepada wartawan pada penandatanganan MoU di Gedung BRI I, Jakarta (1/5/2012).

Peluang tersebut terlihat  pada peningkatan kebutuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea. Menurut data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) jumlah kebutuhan pada tahun 2011 sebanyak 37.000 orang, meningkat 10.000 di tahun 2012 menjadi 48.000.

Data tersebut menunjukkan nilai remitasi Asia Pasifik termasuk Korea sebesar USD3,8 miliar, dengan jumlah transaksi sebanyak 28.000 transaksi dari Korea. Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan investasi Korea di Indonesia tahun 2011 sebesar USD1,15 miliar dengan jumlah 1.500 perusahaan Korea di Indonesia.

"Rencana kerja sama ini sebagai tindak lanjut MoU antara BRI dengan BNP2TKI untuk pembiayaan pemberangkatan TKI dengan Korea," tutup Ali. (ank)

 
Design by BRIfast Remittance | Kirim uang dengan hitungan detik | Seluruh dunia